Kamis, 16 Agustus 2012

UAV Buatan Indonesia

Beberapa waktu ini, ilmuwan-ilmuwan hebat Indonesia di sibukkan dengan sebuah project, yakni UAV (Unman Aeritical Vechile) atau pesawat tanpa Awak. Lalu apakah Bangsa kita telah mampu membuat sendiri pesawat dengan kemampuan seperti ini, dan apa pula fungsinya, berikut adalah penelusuran berbagi harta untuk Anda.
A. Wulung
Nama Pesawat : WULUNG
• Berat maksimum (MTOW): 120 kg, dengan single Boom T tail.
• Bentangan sayap: 6,8 m untuk mengemban misi khusus seperti dapat membawa 8 buah ? are yang dapat dibakardi udara untuk hujan buatan.
• Take off dan landing membutuhkan panjang landasan 100-200 m. Saat ini sedang dikembangkan agar dapat take off dan landing di atas air.
• Waktu terbang: 4 jam sejauh 120 km dengan kecepatan rata-rata 60 knot. Dapat membawa kamera berukuran lebih besar untuk misi khusus pengawasan.
B. Pesawat Alap-Alap
Nama Pesawat : ALAP-ALAP
• Berat maksimum (MTOW): 20 kg, dengan double boom dan inverted V tail
• Bentangan sayap: 3 m
• Take off dan landing menggunakan landasan sepanjang 50 – 100 m. Panjang landasan maksimum dibutuhkan saat
menerbangkan pesawat pada kondisi berat pesawat maksimum dengan kecepatan minimum sebesar 36 knot.
• Waktu terbang: 6 jam dengan jarak 51 km dan direncanakan untuk mengemban misi long range dengan ketinggian maksimum di 10 ribu kaki dengan kecepatan rata-rata 72 knot.
C. Pesawat Sritti
Nama Pesawat : SRITI
• Berat maksimum (MTOW): 9 kg
• Bentangan sayap: 2,83 m
• Take off menggunakan pelontar untuk mencapai kecepatan minimum terbang 26 knot dan mendarat dapat di rumput bally atau dengan jaring.
• Waktu terbang: 2 jam dengan kecepatan rata-rata 50 knot.
• Dilengkapi kamera video atau kamera foto dan dapat terbang secara otonom dengan jarak 40 km dan merupakan jenis Puna short range. Sriti dapat take off dan landing dari kapal patroli dan mudah dibawa.