Selasa, 15 November 2011

Uang Dari Internet

pertama saya ikut bisnis online,pertama saya ikutan yang gratisan,setelah terbukti membayar,akhirnya saya mencoba bisnis online yang berbayar,akhirnya terbukti juga
Berapa banyak para pemilik uang bingung kemana harus menginvestasikan uang mereka.
Berapa banyak mereka yang memiliki dana lebih dan mencoba membuka usaha yang mereka sendiri tidak memiliki pengetahuan di bidang tersebut dan akhirnya mengalami kehancuran Finansial.
Berapa banyak orang yang akhirnya membutuhkan solusi Investasi alternatif di mana mereka tidak perlu bersusah payah menanggung kerugian...

Bahwa orang yang tidak mau keluar modal, tak akan sukses dan kaya Bahwa orang yang takut resiko gagal, tak akan sukses dan kaya Bahwa orang yang tidak mau mencoba, tak akan sukses Bahwa hanya Anda sendiri yang dapat mengubah nasib Anda,
Ada pohon rindang. Di bawahnya dua orang yang sedang beristirahat. Tampaknya mereka ayah dan anak. Sang ayah seorang pedagang. Mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka dibawah pohon itu. Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya...." katanya mengusik ambang sadar ayahnya."Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah dan bisa membawa dagangan kita ke kota?

"Sepertinya," lanjut sang bocah,"aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya tampak menggores-gores seuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "Bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?"

Sang Ayah yang awalnya mengantuk kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih dari tanah yang sebelumnya dikais-kais anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang kecil di tangan sang pedagang yang besar. Setelah itu, ia pun berujar kepada anaknya.

"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandaglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini dulu berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol juga dari benih ini. Dan, kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah juga berasal dari tempat yang sama."

Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah, Nak.. Benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia ahanya membutuhkan angin, air dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada merekah semualah benih ini berterima kasih karena telah melatihnya menjadi makhluk yang besar."

"Suatu saat nanti kamu akan besar, Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar karena bisa jadi itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."

Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanyapun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.

Sahabat, pedagang itu benar. Jangan pernah merasa malu, tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan kita menjadi besar dan mampu menggapai semua impian, harapan, dan keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi sering membayangkan, bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?

Sahabat, kita adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras dan menghunjam itu berasal. Namun, akankah Allah Swt membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air hujan, dan teriknya sinar matahari?

Begitu pun kita. Akankah Allah Swt membiarkan kita besar, berhasil, dan sukses tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin 'masalah', derasnya air 'ujian' serta teriknya matahari 'persoalan'?
Tidak sahabat. Karena Allah Maha Tahu bahwa setiap hambaNya akan menemukan jalan keberhasilan, maka Allah tak akan pernah lupa dengan itu semua.

JANGAN PERNAH BERKECIL HATI. SEMUA KEBERHASILAN DAN KESUKSESAN ITU TELAH ADA DALAM DIRIMU, SAHABAT....!