BERSANTAP makanan di luar rumah selain ingin menemukan cita rasa yang berbeda, tentunya mendapatkan santapan yang nikmat dan menyehatkan.
Kuliner yang menyehatkan bisa dilihat dari bahan-bahan yang dibuat, misalnya mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan berbagai zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, kadang ada beberapa makanan yang dihindari orang karena alasan tertentu. Salah satunya adalah kacang mete. Makanan berbahan olahan kacang mete dianggap menghasilkan lemak. Karena itu, jarang pengelola restoran menyediakan menu berbahan kacang mete tersebut.
Tapi tak demikian di Lumina Family Resto, Jl A Yani km 5 Banjarmasin. Di sini makanan berbahan kacang mete justru menjadi salah satu andalan, yakni ayam kung pao. Menu dari negeri tirai Bambu ini berupa ayam polos yang dioseng dan disiram dengan saus kacang mete. Cita rasanya manis dan gurih, manis berasal dari saus dan gurih dari kacang mete.
Kacang mete sendiri adalah hidangan populer, terutama menjadi camilan. Kacang mete mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan macam-macamb mineral. Meski berlemak tinggi, 82 persen lemak tersebut tergolong lemak tidak jahat atau lemak tak jenuh. Jadi, tak perlu takut menyantapnya.
Rasanya yang lezat menyebabkan makan kacang mete sangat mengasyikkan.
Bila tidak ingin berlebihan dalam menyantapnya, tentukan dulu porsi yang akan dimakan, dan makanlah secara perlahanlahan.
Jangan lupa untuk mengatur jeda yang cukup panjang di antara waktu suapan.
Menurut sejarah, tanaman jambu mete (Anacardium occidentaleL.) berasal dari Brasil.
Tanaman tersebut mulamula dibawa ke India oleh pelaut Portugis pada abad ke-16. Dari India, tanaman tersebut menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahama, Sinegal, Kenya, Madagaskar, Mozambic, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah seperti jambu erang atau jambu monye (Sumatera Barat), gayu (Lampung), jambu mede (Jawa Barat), jambu monyet (Jawa Tengah dan Timur) , jambu jipang atau jambu dwipa (Bali), serta buah yaki (Sulawesi Utara).
Jambu mete sangat beragam dan terdiri dari berbagai varietas yang dibedakan atas dasar warna, bentuk buah semu, rasa, dan ukuran bijinya.
Tidak Jahat Kadar lemak total pada 100 gram kacang mete mentah, panggang, dan goreng, masing mas 47, 5, dan 56 gram. Tingginya kadar lemak pada biji mete sangat berperan penting dalam peningkatan kadar energi dan cita rasa. Itulah yang menyebabkan biji mete sangat enak dan lezat rasanya.
Sekilas, data kadar lemak tersebut tampak menakutkan karena lemak sering dituding sebagai penyebab obesitas dan timbulnya berbagai penyakit degeneratif.
Namun, bila kita cermati komposisi lemak penyusunnya kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap lemak mete.
Lemak pada kacang mete tersusun atas 18 persen asam lemak jenuh dan 82 persen asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh yang sangat ditakuti karena dituding sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit, ternyata kadarnya sangat rendah pada kacang mete. Asam lemak jenuh pada kacang mete didominasi oleh palmitat dan stearat.
Sebaliknya, asam lemak tidak jenuh yang berkhasiat baik bagi kesehatan, ternyata sangat dominan pada kacang mete. Kadar asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA = monounsaturated fatty acids) jauh lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA = polyunsaturated fatty acids). Kadar MUFA pada 100 gram kacang mete mentah, panggang dan goreng, masing-masing 25, 32, dan 28 gram. Jenis MUFA yang paling dominan pada kacang mete adalah asam lemak omega 9, yaitu cleat.
Beberapa penelitian menunjukkàn bahwa MUFA memuliki peran penting dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat), sehingga sangat baik untuk menekan terjadinya penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Kadar PUFA pada 100 gram kacang mete mentah, panggang, dan goreng, masing-masing 8, 8, dan 10 gram. Jenis PUFA yang paling dominan adalah asam lemak omega 6, yaitu asam linoleat. Asam lemak omega 6 juga memiliki peran penting dalam menjaga profil kolesterol darah agartetap normal.
Sumber: Shvoong
Kuliner yang menyehatkan bisa dilihat dari bahan-bahan yang dibuat, misalnya mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan berbagai zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, kadang ada beberapa makanan yang dihindari orang karena alasan tertentu. Salah satunya adalah kacang mete. Makanan berbahan olahan kacang mete dianggap menghasilkan lemak. Karena itu, jarang pengelola restoran menyediakan menu berbahan kacang mete tersebut.
Tapi tak demikian di Lumina Family Resto, Jl A Yani km 5 Banjarmasin. Di sini makanan berbahan kacang mete justru menjadi salah satu andalan, yakni ayam kung pao. Menu dari negeri tirai Bambu ini berupa ayam polos yang dioseng dan disiram dengan saus kacang mete. Cita rasanya manis dan gurih, manis berasal dari saus dan gurih dari kacang mete.
Kacang mete sendiri adalah hidangan populer, terutama menjadi camilan. Kacang mete mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan macam-macamb mineral. Meski berlemak tinggi, 82 persen lemak tersebut tergolong lemak tidak jahat atau lemak tak jenuh. Jadi, tak perlu takut menyantapnya.
Rasanya yang lezat menyebabkan makan kacang mete sangat mengasyikkan.
Bila tidak ingin berlebihan dalam menyantapnya, tentukan dulu porsi yang akan dimakan, dan makanlah secara perlahanlahan.
Jangan lupa untuk mengatur jeda yang cukup panjang di antara waktu suapan.
Menurut sejarah, tanaman jambu mete (Anacardium occidentaleL.) berasal dari Brasil.
Tanaman tersebut mulamula dibawa ke India oleh pelaut Portugis pada abad ke-16. Dari India, tanaman tersebut menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahama, Sinegal, Kenya, Madagaskar, Mozambic, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah seperti jambu erang atau jambu monye (Sumatera Barat), gayu (Lampung), jambu mede (Jawa Barat), jambu monyet (Jawa Tengah dan Timur) , jambu jipang atau jambu dwipa (Bali), serta buah yaki (Sulawesi Utara).
Jambu mete sangat beragam dan terdiri dari berbagai varietas yang dibedakan atas dasar warna, bentuk buah semu, rasa, dan ukuran bijinya.
Tidak Jahat Kadar lemak total pada 100 gram kacang mete mentah, panggang, dan goreng, masing mas 47, 5, dan 56 gram. Tingginya kadar lemak pada biji mete sangat berperan penting dalam peningkatan kadar energi dan cita rasa. Itulah yang menyebabkan biji mete sangat enak dan lezat rasanya.
Sekilas, data kadar lemak tersebut tampak menakutkan karena lemak sering dituding sebagai penyebab obesitas dan timbulnya berbagai penyakit degeneratif.
Namun, bila kita cermati komposisi lemak penyusunnya kita tidak perlu khawatir berlebihan terhadap lemak mete.
Lemak pada kacang mete tersusun atas 18 persen asam lemak jenuh dan 82 persen asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh yang sangat ditakuti karena dituding sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit, ternyata kadarnya sangat rendah pada kacang mete. Asam lemak jenuh pada kacang mete didominasi oleh palmitat dan stearat.
Sebaliknya, asam lemak tidak jenuh yang berkhasiat baik bagi kesehatan, ternyata sangat dominan pada kacang mete. Kadar asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA = monounsaturated fatty acids) jauh lebih banyak dibandingkan dengan asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA = polyunsaturated fatty acids). Kadar MUFA pada 100 gram kacang mete mentah, panggang dan goreng, masing-masing 25, 32, dan 28 gram. Jenis MUFA yang paling dominan pada kacang mete adalah asam lemak omega 9, yaitu cleat.
Beberapa penelitian menunjukkàn bahwa MUFA memuliki peran penting dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat), sehingga sangat baik untuk menekan terjadinya penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Kadar PUFA pada 100 gram kacang mete mentah, panggang, dan goreng, masing-masing 8, 8, dan 10 gram. Jenis PUFA yang paling dominan adalah asam lemak omega 6, yaitu asam linoleat. Asam lemak omega 6 juga memiliki peran penting dalam menjaga profil kolesterol darah agartetap normal.
Sumber: Shvoong