Tak habis-habisnya peneliatan tentang madu, kali ini adalah khasiat tentang madu bagi pertumbuhan balita, bagaimana sesungguhnya kandungan madu bagi balita?
Memberi makanan anak-anak usia dibawah 5tahun (balita) memang terasa gampang-gampang susah. Kalau si anak punya nafsu makan tinggi, maka orang tua tidak bakal repot. Diberi makan apa saja balita itu akan menyantapnya dengan lahap. Sebaliknya, anak balita yang bernafsu makannya rendah atau susah makannya akan membuat orang tua sering kewalahan, bahkan hampir kehilangan akal untuk membujuknya makan.
Namun akhirnya hasil penelitian Y.Wadodo, peneliti pada pusat penelitian dan pengembangan gizi di bogor ini, tahun lalu membawa kabar gembira bagi orang tua yang memiliki anak balita yang susah makan. Beliau melaporkan bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.
Hasil penelitian menujukan, tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek kelompok madu (sebagai sampel) menurun, nafsu makan meningkat, porsi dan frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan protein mereka juga meningkat dibandingkan kelompok sirup (sebagai kontrol).
Penelitian tersebut menghasilkan dua kesimpulan : pertama : madu merupakan makanan yang kaya gizi, sedangkan gula hanya mengandung energi/kalori. Kedua : madu ternyata juga mengandung senyawa yang bersifat antibiotik. Kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%) dan dekstrin (1,5%) karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang diperlukan balita..
kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non esensial. Asam amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan protein tubuh balita. Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, B2, B3, B6, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor dan sulfit. Meski jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan mineral ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat oleh darah manusia.
TAKARAN MINUM MADU
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu - cairan manis yang menjadi makanan koloni lebah ini, konsumsinya harus secara teratur. Dalam penelitian Widodo tersebut, balita sampel diberi madu sebanyak 20gram setiap hari.
Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi berusia 0-4 bulan, karena makanan pertama dan utama untuk mereka adalah air susu ibu (ASI). Setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu sesering pemberian makanan tambahan sesuai anjuran. Yakni 2-3 sendok makan madu dua kali sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh, namun untuk pengobatan dan penyembuhan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan mudah penyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudahnya.
Sumber: Shvoong
Memberi makanan anak-anak usia dibawah 5tahun (balita) memang terasa gampang-gampang susah. Kalau si anak punya nafsu makan tinggi, maka orang tua tidak bakal repot. Diberi makan apa saja balita itu akan menyantapnya dengan lahap. Sebaliknya, anak balita yang bernafsu makannya rendah atau susah makannya akan membuat orang tua sering kewalahan, bahkan hampir kehilangan akal untuk membujuknya makan.
Namun akhirnya hasil penelitian Y.Wadodo, peneliti pada pusat penelitian dan pengembangan gizi di bogor ini, tahun lalu membawa kabar gembira bagi orang tua yang memiliki anak balita yang susah makan. Beliau melaporkan bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.
Hasil penelitian menujukan, tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek kelompok madu (sebagai sampel) menurun, nafsu makan meningkat, porsi dan frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan protein mereka juga meningkat dibandingkan kelompok sirup (sebagai kontrol).
Penelitian tersebut menghasilkan dua kesimpulan : pertama : madu merupakan makanan yang kaya gizi, sedangkan gula hanya mengandung energi/kalori. Kedua : madu ternyata juga mengandung senyawa yang bersifat antibiotik. Kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%) dan dekstrin (1,5%) karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang diperlukan balita..
kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non esensial. Asam amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan protein tubuh balita. Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, B2, B3, B6, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor dan sulfit. Meski jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan mineral ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat oleh darah manusia.
TAKARAN MINUM MADU
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu - cairan manis yang menjadi makanan koloni lebah ini, konsumsinya harus secara teratur. Dalam penelitian Widodo tersebut, balita sampel diberi madu sebanyak 20gram setiap hari.
Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi berusia 0-4 bulan, karena makanan pertama dan utama untuk mereka adalah air susu ibu (ASI). Setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu sesering pemberian makanan tambahan sesuai anjuran. Yakni 2-3 sendok makan madu dua kali sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh, namun untuk pengobatan dan penyembuhan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan mudah penyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudahnya.
Sumber: Shvoong