Bunda, memberikan makanan yang pertama sekali pada sang buah hati adalah pengalaman yang sangat mengesankan, sudah barang tentu sebagian besar ibu ingin melakukannya sendiri saat memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) kepada bayinya.
Tapi .. Tolong sabar dulu….
Tunggu sampai bayi kita berumur 6 bulan, karena dari umur 0 – 6 bulan hanya boleh dikasih ASI saja.
Kenapa begitu yah… ???
Karena berdasarkan penelitian, bayi pada usia 6 bulan, sistem pencernaannya dan sistem kekebalan tubuhnya relatif sudah sempurna dan siap untuk menerima makanan padat. Enzim-enzim pencernaan sudah mulai tersedia untuk mulai mencerna makanan padat. Disamping itu juga untuk menghindari bayi dari resiko terkena alergi makanan.
Pada enam bulan pertama, bayi belajar cara untuk menyusui pada ibunya atau menghisap dari botol susu. Memasuki usia 6 bulan, bayi akan belajar hal yang baru, mulai dari belajar mendorong makanan di rongga mulut dengan lidahnya hingga masuk ke bagian belakan mulut lalu menelan. Hal tersebut merupakan pelajaran yang baru dan luar biasa bagi si kecil.
Bagaimana kalau lebih dari 6 bulan ??
Sebaiknya jangan juga. Jika pengenalan makanan padat terlambat (usia >6 bulan), maka beberapa bayi seringkali kesulitan untuk belajar menelan dan mengunyah makanannya.
Sebaiknya jangan juga. Jika pengenalan makanan padat terlambat (usia >6 bulan), maka beberapa bayi seringkali kesulitan untuk belajar menelan dan mengunyah makanannya.
Apa Makanan pertama terbaik untuk bayi ?
1. Makanan padat yang mudah dicerna dan bukan makanan yang mempunyai resiko alergi yang tinggi. Berikan makanan yang alami tanpa dibubuhi garam atau penyedap dan jangan pula diberi gula biarkan makanan hambar agar bayi dapat merasakan rasa asli dari makanan tersebut.
Penambahan garam pada makanan bayi dapat beresiko merusak ginjal dan penambahan gula dapat merusak giginya.
Penambahan garam pada makanan bayi dapat beresiko merusak ginjal dan penambahan gula dapat merusak giginya.
Contoh makanan padat yang bayi yaitu berikan bubur beras dengan 1 macam sayuran atau 1 macam buah. Kenalkan satu persatu jangan dicampur, biarkan bayi mengenal rasa terlebih dahulu.
2. Sayuran Pertama: wortel, kentang, lobak, labu parang, ubi merah, segala macam ubi-ubian, kacang polong, brokoli, kembang kol.
3. Buah-buahan pertama: apel, pear, pisang, pepaya, alpukat.
4. Tepung beras: campurkan tepung beras dengan air/kaldu/ASI/susu formula. Tepung beras sangat mudah dicerna dan rasa susu merupakan rasa transisi dari ASI/SUFOR.
5. Daging: daging giling yang dimasak matang dapat diperkenalkan sebagai MPASI pertama bayi, meski demikian secara umum kebutuhan protein sudah dapat terpenuhi dari ASI nya.
Apa Makanan yang perlu dihindari di awal pemberian MPASI ?
1. Dairy product (yogurt, keju, dsb),
2. Telur
3. Gandum
4. Barley
5. Oat
6. Madu
7. Kerang
8. Kacang-kacangan (almond, kacang tanah,dsb)
9. Daging/ikan asap
10. Buah beraoma tajam (strawberry, lemon).
Kapan waktu yang tepat kasih makan bayi kita??
Pilihlah waktu yang nyaman untuk bayi dan ibunya. Jika memungkinkan, berikan MPASI pada waktu yang sama setiap harinya. Tujuannya agar terbentuk suatu pola/kebiasaan. Sebaiknya mengikuti jadwal makan pada umumnya, pagi-siang-malam (sore).
Pilihlah waktu yang nyaman untuk bayi dan ibunya. Jika memungkinkan, berikan MPASI pada waktu yang sama setiap harinya. Tujuannya agar terbentuk suatu pola/kebiasaan. Sebaiknya mengikuti jadwal makan pada umumnya, pagi-siang-malam (sore).
INGAT !!!
Di awal pemberian MPASI, hanya diperlukan sedikit saja makanan padat, misal 2-3 sendok kecil penuh. Dimulai dari 1 kali/hari (misal pada saat makan siang), kemudian dapat ditingkatkan menjadi 3 kali sehari.
Terkadang diperlukan pemberian sedikit ASI/SUFOR sebelum memberikan MPASI; sehingga bayi tidak terlalu kelaparan yang akan membuatnya stres/frustasi.
Perhatikan Makanan dan cara pemberian makanan pada bayi kita !!!
1. Suhu makanan diraba dulu jangan terlalu panas
2. Posisikan bayi di pangkuan atau kursi bayi (jangan dibiasakan sambil di gendong ya, apalagi sambil diajak keliling2 keluar rumah, waahhh….jangan deh, tidak higienis!)
3. Ajaklah komunikasi pada saat memberi makan (ini berlaku buat anak-ku, kalau dikasi makan sambil kitanya ‘ngoceh’ biasanya makannya jadi banyak, hehe.)
4. Berilah senyuman & eksperikan atau senangkan makannya! (jangan menjadikan makan sebagai ‘kewajiban’ atau ‘paksaan’, dilarang keras memaksa bayi makan!)
2. Posisikan bayi di pangkuan atau kursi bayi (jangan dibiasakan sambil di gendong ya, apalagi sambil diajak keliling2 keluar rumah, waahhh….jangan deh, tidak higienis!)
3. Ajaklah komunikasi pada saat memberi makan (ini berlaku buat anak-ku, kalau dikasi makan sambil kitanya ‘ngoceh’ biasanya makannya jadi banyak, hehe.)
4. Berilah senyuman & eksperikan atau senangkan makannya! (jangan menjadikan makan sebagai ‘kewajiban’ atau ‘paksaan’, dilarang keras memaksa bayi makan!)
Bagaimana Kalau bayi kita menolak MPASI??
Bukan suatu masalah besar jika bayi menolak suapan anda, cobalah berikan MPASI beberapa hari kemudian. Atau siapakan makanan saring (puree) yang lebih encer sehingga memudahkan bayi untuk menelan.
Jika bayi hanya sedikit makan MPASI, janganlah memaksanya, buatlah kegiatan makan menjadi acara yang menyenangkan.
Jika bayi hanya sedikit makan MPASI, janganlah memaksanya, buatlah kegiatan makan menjadi acara yang menyenangkan.
Oh ya jangan lupa menjaga kebersihan MPASI & peralatannya, karena bayi sangat mudah keracunan makanan. Mangkuk & sendok makan bayi harus disterilisasi sampai bayi berusia 9 bulan. Akan tetapi saat bayi sudah belajar merangkak dan memasukkan benda ke dalam mulutnya, proses sterilisasi botol susu & peralatan makan sudah tidak terlalu penting.
Sangat tidak dianjurkan, hanya karena alasan bayi tidak mau makan…maka si bayi digendong dan di ajak keluar rumah sambil memberinya makan. Bisa dibayangkan, berapa banyak debu berterbangan & bakteri yang akan masuk ke tubuh bayi kita?? Kalau sudah begitu, proses sterilisasi perlatan makan menjadi percuma. Lagi pula, ada baiknya membiasakan makan pada tempatnya & tidak berjalan-jalan.
Terakhir !!
Cara memasak MPASI
1. Rebus: gunakanlah sedikit air saat merebus. Hati-hati jangan sampai merebus sayur atau buah terlalu lama (over cook).
1. Rebus: gunakanlah sedikit air saat merebus. Hati-hati jangan sampai merebus sayur atau buah terlalu lama (over cook).
2. Tambahkan ASI/susu secukupnya di akhir (jangan ikut di panaskan.
Untuk membuat puree encerkan lagi dengan ASI/Susu/air matang secukupnya
Untuk membuat puree encerkan lagi dengan ASI/Susu/air matang secukupnya
3. Kukus: Cara ini sangat ideal untuk menjaga rasa & vitamin dalam sayuran/buah.
Oke Bunda … Selamat mencoba!!
terima kasih....
Sumber: Shvoong